Trend Pembangunan pariwisata saat ini lebih memihak kepada masyarakat. Salah satu model pembangunan pariwisata yang memihak kepada masyarakat sering dikenal dengan konsep Community Based Tourism (CBT). Konsep CBT lebih menonjolkan keikutsertaan aktif masyarakat lokal untuk berperan sebagai pelaku utama, pembuat kebijakan dan penerima manfaat pembangunan pariwisata. Konsep CBT memberikan peluang pemberdayaan masyarakat sehingga dapat menjadikan masyarakat sebagai tuan rumah di tanahnya sendiri.
Salah satu model pembangunan pariwisata yang mengkolaborasi fungsi pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku adalah pengembangan desa wisata. Pengembangan desa wisata mendorong berbagai upaya untuk melestarikan dan memberdayakan potensi keunikan berupa budaya lokal dan kearifan lokal.
Pesatnya perkembangan desa wisata perlu didukung dengan penyiapan pedoman tentang kriteria pengembangan desa wisata yang selanjutnya dapat dijadikan acuan atau pijakan bagi segenap pemangku kepentingan dalam pengembangan desa wisata yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat melalui pembangunan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism development).
Menyikapi pesatnya perkembangan desa wisata dan tingginya animo masyarakat terhadap pariwisata berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Sambas telah menerbitkan Peraturan Bupati Sambas Nomor 51 Tahun 2020 tentang Desa Wisata sebagai pedoman pencanangan, pembentukan dan pengembangan desa wisata di Kabupaten Sambas.
Pada tanggal Agustus 2021 Pemerintah Kabupaten Sambas telah menetapkan Desa Temajuk menjadi Desa Wisata pertama di Kabupaten Sambas, mudah- mudahan menyusul nanti beberapa desa juga akan menjadi Desa Wisata. Mudah- mudahan ini akan menjadi tonggak pengembangan pariwisata dan semangat baru bagi kita semua untuk menjadikan Sambas menjadi salah satu tujuan kunjungan wisatawan di Indonesia dengan terus mengembangkan inovasi- inovasi baru untuk memajukan bidang pariwisata menjadi berdaya saing.
Pembangunan sumber daya manusia menjadi salah satu salah satu aspek penentu keberhasilan pembangunan pariwisata berkelanjutan. Dukungan pembangunan Sumber Daya Manusia tidak terkecuali di sektor pariwisata tertuang dalam Misi Kabupaten Sambas yang ketiga yaitu “Meningkatkan kualitas SDM yang intelektual, kreatif, inovatif dan berdaya saing”, sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Sambas dalam pembangunan sumber daya manusia kepariwisataan di Kabupaten Sambas, dan salah satu bentuk implementasi dari misi tersebut adalah dengan menyelenggarakan “Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata” dengan tema “Semangat Baru Tingkatkan Pariwisata Sambas.
Pada pelatihan ini terfokus pada 5 desa, yakni Desa Temajuk, Sebubus, Sumber Harapan, Jawai Laut dan Piantus.
Selaku narasumber pada pelatihan ini dari kalangan Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Dr. Cecep Ucu Rakhman, S.Sos., MM, Stiepar Yapari Aktripa Bandung Dr. Taufik Hidayat, S.Sos,.MM, Politeknik Negeri Sambas Rossi Evita, SE, M.Par. Sedangkan selaku membuka acara Asisten III, Ir. H. Daryanto MT.
Adapun yang menjadi tujuan pelatihan pengelolaan desa wisata ini antara lain :
1.Membangun kepariwisataan di Kabupaten Sambas yang bertumpu pada keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam;
2.Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pariwisata di Kabupaten Sambas.
3.Mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan melalui implementasi konsep Community Based Tourism (CBT)
4.Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata yang membawa manfaat pada kesejahteraan masyarakat
5.Meningkatkan arus kunjungan dan lama tinggal wisatawan di Kabupaten Sambas.
6.Memberikan semangat baru bagi perangkat desa dan kelembagaan pariwisata di desa untuk membangun wisata di desanya.
Pada acara penutupan peserta pelatihan berkunjung ke Desa Sumber harapan untuk menganalisa potensi dan mengunjungi spot wisata budaya yang ada di desa tersebut. Rombongan pelatihan disambut langsung oleh Kepala Desa di Kantor Pemerintah Desa Sumber Harapan, kemudian berkunjung tempat Pembentangan Benang/Ngane’, setelah itu peserta menuju Gazebo Tenun dan melihat Proses Tenun, kemudian menyeberangi sungai menggunakan Perahu bermotor untuk kembali melihat proses tenun dan melihat proses pembuatan Alat Tenun. Setelah itu dilanjutkan dengan makan siang besaprah dengan menu kampong ala melayu.
Ketua Pokdarwis Ketunjung Desa Sumber Harapan, Andri Hidayat menjelaskan “bahwa konsep wisata budaya dengan spot- spot menarik ini telah kami susun beberapa hari yang lalu, kami berharap pengunjung puas dengan layanan yang kami sajikan, ” ungkapnya.
Kepala Desa Sumber Harapan, Drs. Heri Kusnadi, berharap semoga semakin hari semakin banyak kunjungan wisata ke Desa Sumber Harapan, dan sekarang sudah ada Pokdarwis Ketunjung yang membantu dalam pengelolaan Pariwisata di Desa Sumber Harapan, “saya berharap Pengelolaan Desa Wisata Budaya Tenun Sumber Harapan semakin baik, sehingga Kain Tenun Sambas semakin dikenal dan semakin ramai orang yang berkunjung ke Desa Sumber Harapan ini, ” harapnya.
Comments